Minggu, 2019-06-16
Disciples I_N_A_C_T_I_O_N by Rev David Maleke.
Nats Alkitab: Kisah Para Rasul 1 : 6-14.
Outline:
Disciples Inaction ( Kisah Para Rasul 1 : 6-11)
Disciples In Action ( Kisah Para Rasul 1 : 12-14)
Latar belakang Kisah Para Rasul dibagi menjadi:
1. Penulis dan Tanggal
Penulisnya Lukas walaupun tidak disebutkan secara jelas dan ini merupakan volume 2 yang ditulis oleh Lukas (lihat Lukas 1:1 dan Kis 1:1 ada kesamaan). Namun Kisah Para Rasul dan Lukas tidak dijadikan satu urutan. Tidak banyak perdebatan mengenai siapa penulis Kisah Para Rasul dan para scholar setuju penulisnya Lukas.
Tanggal penulisan terdapat 2 tafsiran di early date th 59 dan late date th 70. Early date ditafsirkan dengan berakhirnya kitab ini di Pasal 28 (ketika Injil sampai di Roma) diperkirakan tahun 59, dimana tahun 64 terjadi “The Great Fire of Rome” (orang Kristen dianiaya). Kalau kitab ini ditulis tahun 70, harusnya muncul cerita tentang kebakaran tersebut.
2. Tujuan Kitab
Terdapat 3 tujuan penting:
1)Kis 1:1 :” ..Teofilus yang agung” ditafsirkan menjadi seperti rekan2 terkasih didalam Kristus atau kepada Teofilus. Pendapat pembicara kitab ini disampaikan kepada Teofilus.
2)“Yang Agung” dan injil sampai ke Roma menjelaskan injil disampaikan kepada orang-orang yang terpelajar.
3) Kitab ini menjelaskan bagaimana Injil tetap bekerja dan mengubah hidup orang-orang, walaupun Tuhan Yesus sudah tidak ada lagi. Roh Kudus mentransformasi hidup.
3. Teologi Kitab
1. Kelanjutan rencana Tuhan di dalam sejarahNya. Apakah pelayanan yang kita lakukan untuk sejarahNya? Bukan karena siapa ketua panitia, siapa majelisnya, siapa pendetanya.
2. Misi gereja yang terus memberitakan Kristus
3. Penulis Kisah Para Rasul tidak mementingkan events penderitaan tetapi bagaimana Injil terus diberitakan/ progress Injil. Berbeda dengan teologi saat ini yang penting terima Yesus dan selamat.
4. The life and the organization of the church.
Disciples I N A C T I O N (Kis 1:6-14)
1. Disciples Inaction (ay 6-11)
Murid-murid yang bertanya “Guru maukah Engkau memulihkan kerajaan Israel?” Orang Israel masih dijajah oleh Roma dan mereka masih berpikir secara politik padahal kehadiran Yesus bukan untuk hal tersebut. Ini pertanyaan dari murid2 yang sudah dibina selama 3,5 tahun. Hal ini bisa jadi penghiburan kalau tidak mengerti firman atau disisi lain ini hal yang memalukan. Oleh karena itu, tema penginjilan, pemuridan harus terus diulang-ulang.
Ayat 7-8: masa dan waktu adalah otoritas Tuhan. Untuk mendapatkan kuasa (bahasa aslinya dunamos) dari Tuhan tidak perlu melakukan sesuatu, tetapi dengan kuasa ini kita bisa melakukan apa saja.
Respon murid-murid ketika Yesus terangkat hanya bengong (inaction), sampai akhirnya malaikat muncul mengingatkan mereka, barulah mereka pulang dan melakukan misi mereka yang pertama (ay 12-14).
2. Disciples In Action (ay 12-14)
Murid-murid pergi ke tempat dimana mereka biasa berkumpul yang mana adalah tempat perjamuan terakhir. Mereka melakukan misi gereja yang pertama yaitu berdoa dan ini adalah antidot for inaction, fear and worries. Visi Tuhan ada banyak dalam hidup kita, jangan inaction but do something at least praying.
3. Aplikasi
Kekristenan tidak tersentral di Yerusalem karena murid-murid In Action dan Roh Kudus bekerja, sehingga injil sampai ke ujung bumi. Kalau kita mengalami powerless di kehidupan dan di gereja, jangan dibawa self pity, doakan dihadapan Tuhan.